Ketrampilan menyimak adalah kemampuan seseorang
dalam mencerna atau memahami kata atau kalimat yang diujarkan oleh mitra bicara
atau media tertentu.[1]
Istima’/mendengar,mempunyai peran penting dalam hidup kita, karena hanya dengan
kemampuan mendengar sarana pertama yang digunakan manusia untuk berhubungan
dengan sesama dalam tahapan-tahapan kehidupannya. melalui istima’ kita mengenal
mufrodat, bentuk-bentuk jumlah dan tarkib, dan menguasai ketramplan-ketrampilan
bahasa yang lain seperti berbicara, membaca, dan juga menulis.
1)
Tehnik pengajaran ketrampilan menyimak.
a) Guru memilih percakapan yang sesuai dengan tingkat kebahasaan jenjang
peserta didik, yang dirasa menarik dan menyenangkan.
b) Guru membacakan atau menceritakan materi yang siap disajikan kepada
peserta didik, setelah peserta didik selesai mendengarkan dengan baik maka Guru memberikan beberapa pertanyaan yang
memuat inti cerita atau pikiran pokoknya.
c) Guru menyampaikan cerita yang cocok dan mudah bagi siswa, kemudian secara
bergantian mereka diminta bergantian menceritakan ulang dengan tidak
memperketat pengunaan bahasa yang benar.
d) Guru melatih siswa untuk mendengarkan cerita pendek diluar kelas, dan
kemudian melatihnya untuk menceritakan kembali dihadapan teman-temannya di dalam kelas.
e) Guru mengucapkan sebuah kalimat sekali tanpa ada pengulangan dan meminta
siswa untuk mengulangi secara lisan. Hingga benar-benar sesuai dengan ucapan
guru dan siswa yang lain menyebutkan artinya.
f) Guru memberikan materi dengan bermain peran, dengan membisikkan satu kata
pada salah satu siswa kemudian disambungkan lagi pada teman yang lain setelah
melewati sepuluh siswa.
2) Tahapan-tahapan latihan menyimak.
a) Latihan pengenalan (idenifikasi)
Ketrampilan menyimak pada tahap pertama
bertujuan agar siswa dapat mengidentifikasi binyi-bunyi bahasa Arab secara
tepat. Latihan pengenalan ini sangat penting karena sistem tata bunyi bahasa Arab
berbeda dengan sistem tata bunyi bahasa indonesia.
b)
Latihan mendengarkan dan menirukan.
Dalam tahap permulaan, siswa dilatih
untuk mendengarkan dan menirukan kegiatan ini dilakukan oleh guru ketika
memperkenalkan kata-kata atau pola kalimat yang baru, atau dalam waktu yang
sengaja dikhususkan untuk latihan menyimak. Latihan ini difokuskan pada
bunyi-bunyi bahasa yang asing bagi siswa, juga pada pengucapan vokal panjang
dan pendek, bertasydid dan yang tidak bertasydid.
c) Latihan mendengarkan dan memahami.
Setelah siswa mengenal bunyi-bunyi bahasa
dan dapat mengucapkannya, tahapan selanjutnya adalah tahapan menyimak dan
memahami. latihan ini bertujuan agar siswa dapat memahami bentuk dan makna dari
apa yang didengarnya. Latihan ini meliputi latihan melihat dan mendengar,
latihan membaca dan mendengar, latihan mendengarkan dan meragakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar