Blogger news

Jumat, 23 November 2012

KEMAHIRAN MENYIMAK


Ketrampilan menyimak adalah kemampuan seseorang dalam mencerna atau memahami kata atau kalimat yang diujarkan oleh mitra bicara atau media tertentu.[1] Istima’/mendengar,mempunyai peran penting dalam hidup kita, karena hanya dengan kemampuan mendengar sarana pertama yang digunakan manusia untuk berhubungan dengan sesama dalam tahapan-tahapan kehidupannya. melalui istima’ kita mengenal mufrodat, bentuk-bentuk jumlah dan tarkib, dan menguasai ketramplan-ketrampilan bahasa yang lain seperti berbicara, membaca, dan juga menulis.

1)         Tehnik pengajaran ketrampilan menyimak.
a)      Guru memilih percakapan yang sesuai dengan tingkat kebahasaan jenjang peserta didik, yang dirasa menarik dan menyenangkan.           
b)      Guru membacakan atau menceritakan materi yang siap disajikan kepada peserta didik, setelah peserta didik selesai mendengarkan dengan baik maka Guru memberikan beberapa pertanyaan yang memuat inti cerita atau pikiran pokoknya.
c)      Guru menyampaikan cerita yang cocok dan mudah bagi siswa, kemudian secara bergantian mereka diminta bergantian menceritakan ulang dengan tidak memperketat pengunaan bahasa yang benar.
d)     Guru melatih siswa untuk mendengarkan cerita pendek diluar kelas, dan kemudian melatihnya untuk menceritakan kembali dihadapan teman-temannya di dalam kelas.
e)      Guru mengucapkan sebuah kalimat sekali tanpa ada pengulangan dan meminta siswa untuk mengulangi secara lisan. Hingga benar-benar sesuai dengan ucapan guru dan siswa yang lain menyebutkan artinya.
f)       Guru memberikan materi dengan bermain peran, dengan membisikkan satu kata pada salah satu siswa kemudian disambungkan lagi pada teman yang lain setelah melewati sepuluh siswa.

2)   Tahapan-tahapan latihan menyimak.
a)      Latihan pengenalan (idenifikasi)
Ketrampilan menyimak pada tahap pertama bertujuan agar siswa dapat mengidentifikasi binyi-bunyi bahasa Arab secara tepat. Latihan pengenalan ini sangat penting karena sistem tata bunyi bahasa Arab berbeda dengan sistem tata bunyi bahasa indonesia. 
b)      Latihan mendengarkan dan menirukan.
Dalam tahap permulaan, siswa dilatih untuk mendengarkan dan menirukan kegiatan ini dilakukan oleh guru ketika memperkenalkan kata-kata atau pola kalimat yang baru, atau dalam waktu yang sengaja dikhususkan untuk latihan menyimak. Latihan ini difokuskan pada bunyi-bunyi bahasa yang asing bagi siswa, juga pada pengucapan vokal panjang dan pendek, bertasydid dan yang tidak bertasydid.
c)      Latihan mendengarkan dan memahami.
Setelah siswa mengenal bunyi-bunyi bahasa dan dapat mengucapkannya, tahapan selanjutnya adalah tahapan menyimak dan memahami. latihan ini bertujuan agar siswa dapat memahami bentuk dan makna dari apa yang didengarnya. Latihan ini meliputi latihan melihat dan mendengar, latihan membaca dan mendengar, latihan mendengarkan dan meragakan.



                [1] . Acep hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. 2011, Bandung:PT.Remaja Rosyda Karya, Hal. 130.

Tidak ada komentar: