Blogger news

Rabu, 19 Desember 2012

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DENGAN METODE EKLEKTIK


A.      Penegertian Metode Eklektik
Metode Elektic dapat diartikan metode campuran, kombinasi atau gado-gado dalam bahasa Indonesia (metode-metode pilihan).
Teknik Metode Eklektik dapat dilakukan dengan cara menyajikan bahan pelajaran asing didepan kelas dengan melalui bermacam-macam kombinasi beberapa metode, misalnya; metode Direct dan metode Grammar-Translation bahkan dengan metode reading sekaligus sekaligus dipakai/ diterapkan dalam suatu kondisi mengajar.
Oleh karena itu metode ini merupakan campuran dari unsur-unsur yang terdapat dalam metode Direct dan metode Grammar-Translation, proses pengajaran lebih banyak ditekankan pada kemahiran bercakap-cakap, menulis membaca dan memahami pengertian-pengertian tertentu. Melalui metode ini siswa dapat diberi latihan misalnya: latihan bercakap-cakap dalam bahasa asing yang dapat dilakukan dengan individu atau perkelompok diantara siswa atau guru dengan siswa. Tema percakapan tersebut tidak ditentukan secara ketat, siswa bebas bercakap-cakap dalam bahasa asing, sesuai dengan perbendaharaan kata- kata yang mereka kuasai.
Dalam prakteknya metode Eklektik ini dapat diterapkan dalam situasi pengajaran didepan kelas, dengan persiapan yang baik dan dan kesungguhan dalam memperaktikkan metode ini. [1] 
Acep Hermawan mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar akan menjadi sangat variatif dan tidak terfokus pada satu kegiatan dalam metode ini diharapkan akan membuat kegiatan ini memacu motivasi para pelajar dalam belajar bahasa arab.[2]
B.       Sejarah Lahirnya Metode Eklektik
Metode eklektik ini lahir berawal dari ketidakpuasan  terhadap metode lain atau metode sebelumnya, tapi pada waktu yang  sama metode itu terjebak dalam kelemahan yang dahulu menjadi penyebab lahirnya metode yang dikritiknya. Metode-metode datang  silih berganti dengan kekuatan dan kelemahan yang silih berganti pula.
Pada sisi lain pengajaran bahasa asing pasti menghadapi kondisi objektif yang berbeda-beda antara satu negri dengan negri yang lain, antara satu lembaga dengan lembaga yang lain, antara satu kurun waktu dengan kurun waktu yang lain, kondisi objektif itu meliputi tujuan pengajaran, keadaan guru, keadaan siswa, keadaan sarana prasarana dan lain sebagainya.
Berdasarkan kenyataan diatas, muncullah metode eklektik, yang mengandung arti pemilihan dan penggabungan. Di dalam bahasa arab metode ini disebut dengan beberapa metode الطريقة المختارة, الطريقة التوفيقية, الطريقة المزدوجة  الطريقةالانتقائية , dan sebagainya.[3]
Munculnya metode Eklektik ini merupakan kreativitas para pengajar bahasa asing untuk untuk mengefektifkan proses belajar mengajar bahasa asing. Metode ini juga memberi kebebasan kepada mereka untuk menciptakan variasi metode.[4]
C.      Konsep Dasar Metode Eklektik
Datangnya metode eklektik ini sebagai respon atas ketiga metode-metode sebelumnya. Dan konsep dasar metode ini adalah: 
1.      Setiap metode mempunyai kelebihan dalam pengajaran yang dimanfa’atkan dalam pengajaran bahasa asing.
2.      Tidak ada metode yang sempurna atau tidak ada metode yang salah, tetapi  semuanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dari  metode tersebut, Kelebihan itu bisa dimanfaatkan untuk mengefektifkan pengajaran.
3.      Setiap metode memiliki latar belakang, karakteristik, dasar fikirandan peruntukan yang berbeda, bahkan bisa menjadi suatu metode yang munculkarena menolak metode sebelumnya. Jika metode-metode terebut digabungkan maka akan menjadi sebuah kolaborasi yang saling menyempurnakan.
4.      Tidak ada suatu metode yang sesuai dengan semua tujuan, semua murid, semua guru dan semua program pengajaran bahasa asing.
5.      Yang terpenting dalam pengajaran adalah memberi perhatian kepada para pelajar dan kebutuhanya, bukan memenuhi suatu metode.
6.      Setiap guru mempunyai kebebasan untuk menggunakan langkah-langkah atau rteknik-teknik dalam menggunakan metode pengajaran yang sesuai engan kebutuhan para pelajarnya dan sesuai dengan kemampuanya.[5]   
D.      Langkah-Langkah Penggunaan Metode Eklektik
Langkah yang bisa digunakan untuk menggunakan metode ini fleksibel. Misalnya langkah yang ditempuh adalah:
1.    Pendahuluan, sebagaimana metode-metode lain.
2.    Memberikan materi berupa dialog-dialog pendek yang rilek, dengan tema kegiatan sehari-hari secara berulang-ulang. Materi ini mula-mula disajikan secara lisan dengan gerakan-gerakan, isyarat-isyarat, dramatisasi-dramatisasi atau gambar-gambar.
3.    Para pelajar diarahkan untuk disiplin menyimak dialog-dialog tersebut, lalu menirukan diaog-dialog yang disajikan sampai lancar.
4.    Para pelajar dibimbing menerapkan dialog-dialog itu dengan teman-teman secara bergiliran.
5.    Setelah lancar menerapkan dialog-dialog yang telah dipelajari, maka diberi teks bacaan yang temanya berkaitan dengan dialog-dialog tadi. Selanjutnya guru memberi contoh cara membaca yang baik dan benar, diikuti oleh para pelajar secara berulang-ulang.
6.    Jika terdapat kosa kata yang sulit, guru memakainya, mula-mula dengan isyarat, atau gerakan, atau gambar, atau lainya. Jika tidak mungkin dengan inii semua, guru menerjemahkan kedalam bahas populer.
7.    Guru mengenalkan beberapa struktur yang penting dalam teks bacaan, lalu membahas secukupnya.
8.    Guru menyuruh  para pelajar menelaah bacaan. Lalu mendiskusikan isinya.
9.    Sebagai penutup, jika diperlukan, evaluasi akhir berupa pertanyaan-pertanyaan tentang isi bacaan yang telah dibahas. Pelaksanaan bisa saja individual atau kelompok, sesuai dengan situasi dan kondisi. Jika memungkinkan karena waktu maka misalnya, guru dapat menyajikanya berupa tugas yang harus dikerjakan di rumah masing-massing.[6]     
E.       Kelebihan dan Kekurangan Metode eklektik
a.       Kelebihan metode eklektik
Ø  Metode ini kegiatanya lebih bervariasi
Ø  Kemampuan para siswa dianggap lebih merata
b.      Kekurangan metode eklektik
Ø  Alokasi waktu, kesediaan guru dan siswa hendaknya terencana dengan baik
Ø  Belum tentu semua guru menggunakan metode ini. Sebab penggunaan metode ini menuntut guru yang energy dan serba bisa. Demikian pula dipihak siswa, kegiatan selalu bervariasi dapat menimbulkan kebosanan tersendiri bagi mereka
Ø  <.span>Butuh waktu yang lama dibandingkan dengan menggunakan metode lain. Padahal waktu untuk materi pelajaran bahasa Arab relative sangat terbatas, terkecuali sekolah-sekolah tertentu.[7] 



[1] Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung, Humaniora, 2009), H: 111
[2] Acep Hermawan, 2011, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,(Bandung, Remaja Rosdakarya, 2011),  H: 198

[3] Ahmad Fuad Efendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Ara,(Malang, Misykat, 2005), H: 71
[4] Acep Hermawan, 2011, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,(Bandung, Remaja Rosdakarya, 2011),  H: 196
[5] Muhammad ‘Ali Al-Khouli, Asalibu Tadrisi Al-Lughotil ‘Arobiyyah, (Riyadl, Darul Ulum, 1989), H: 25-26
[6] Acep Hermawan, 2011, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,(Bandung, Remaja Rosdakarya, 2011),  H: 198-199
[7] Wa Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta, Teras, 2011), H: 100

Tidak ada komentar: